Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Apa kabar sahabat-sahabatku? Semoga
kalian selalu dalam keadaan sehat wal’afiat dan selalu dalam lindungan Allah
swt. Kali ini aku gak mau curhat dulu, tapi mau sedikit berbagi kisah yang aku
dapat dari sahabat-sahabat dekat aku.
Langsung saja, ini merupakan curahan
hati beberapa wanita yang masih bimbang dan ragu terhadap kekasihnya saat ini.
Bisa dikatakan aku adalah perempuan kepo (alias mau tau urusan orang) hehe tapi
gak sebegitunya sih. Aku sering sekali komentar tentang PM (Personal Message)
bbm sahabat-sahabat dekatku. Entah itu mereka sedang sakit, sedih, kesal,
senang, pokoknya galau gitu deh.
Yang aku lakukan ini bukan untuk
benar-benar ikut campur dengan kehidupan mereka, aku pun memilah siapa yang
akan aku kepoin. Dan dalam hal ini beberapa kali aku temui dengan kasus yang
aku sebutkan tadi, yaitu masih adanya keraguan terhadap sang kekasih. Keraguan
disini bukanlah mengenai kekhawatiran jika si pacar selingkuh, melainkan
“Apakah si pacar ini mampu menjadi imam keluarga nantinya”.
Aku kira mereka yang berpacaran lama
menjamin keyakinan dalam hati setiap pasangan, ternyata tidak. Aku sering
mendengar lelaki mengatakan,”se-bejatnya lelaki pasti menginginkan wanita baik
yang akan mendampingi hidupnya kelak”. Yaa, aku setuju jika semua ingin
mendapatkan yang terbaik, tapi apakah kita pantas mendapatkan yang terbaik jika
kita saja tak mau menjadi pribadi yang baik?
Mungkin kita juga sering
mendengar,”wanita baik untuk lelaki baik dan begitupun sebaliknya, wanita tidak
baik untuk lelaki yang tidak baik dan ini juga sebaliknya”. Jadi msih berharap
yang baik jika kita sendiri tidak memperbaiki diri?? #ThinkAgain J
Kembali ke masalah awal kita, sahabat
ku ini sedikit banyak cerita tentang kebimbangannya kepada sang kekasih. Bahkan
dia ragu untuk terus bersama orang yang telah beberapa tahun menjalin hubungan
dekat dengannya. Aku hanya menyarankan untuk berusaha membantu sang kekasih
untuk lebih baik lagi, dan Alhamdulillah mereka kembali dan memperbaiki
hubungannya. Semoga saja harapan kita terwujud, orang yang kita sayangi mampu
membimbing keluarga kecil kita menuju jalan yang Allah ridhoi.
Sama halnya dengan sahabatku yang satu
lagi, dia baru menjalin kasih beberapa bulan ini. Tapi sering aku jumpai PM nya
yang cukup galau, sehingga kekepoanku muncul dan menanyakan kepadanya. Dengan
semangatnya ia menjelaskan apa yang membuatnya galau, sama seperti tadi ketika
aku tanyakan perihal sang kekasih dengan tegas ia menjawab,”dia memang pacar
aku, tapi tidak untuk menjadi suami aku”.
Ketika aku menanyakan masalahnya, ia
menjawab sama dengan sahabatku yang pertama. Ternyata sang pacar belum pantas
menjadi imam untuk keluarga kecilnya kelak, ia pun menginginkan seorang yang
mampu membimbingnya hingga menggapai kehidupan akhirat yang indah. Sebenarnya
ini kedua kalinya aku bertanya kepadanya, yang membuat aku kaget, jawabannya
kali ini lebih tegas dan jelas. Tapi mengapa masih dipertahankan? #ThinkAgain
So, dari
kisah ini aku hanya ingin menyampaikan pesan kepada kaum adam yang mendambakan
wanita baik nan sholehah, kami sebagai wanita juga sangat mengharapkan seorang
imam yang mampu membimbing kami untuk menggapai keRidhoan Allah swt. Kamipun
belajar untuk menjadi istri dan ibu yang pantas mendampingi keluarga kecil kita
kelak. Kami tidak meminta harta yang banyak, kami hanya ingin cinta kalian
kepada kami yang semata-mata hanya demi ridhoNya. Karena kami percaya jika
kalian mencintai kami karenaNya, betapa indah kehidupan yang akan kita lewati.
Wasalam.
1 komentar:
Kekasih idaman itu yang penting bisa memahami posisinya di mata pasangan :-)
tax amnesty | Yahudi AS dan Eropa adalah palsu
Posting Komentar