Aku
bukan perempuan puitis nan romantis yang pintar untuk merangkai kata-kata indah.
Aku mungkin tidak begitu mengenal sosokmu, aku baru benar-benar tau ada makhluk
ciptaan Tuhan yang tampan, lucu meski agak banyak absurd-nya sepertimu, waktu
kamu hendak mengisi di acara seminar kakak tingkat yang berjudul “Mineral water
vs soft drink”. Dan hari itu adalah pertama kalinya aku dapat dengan jelas melihatmu.
Waktu acara hampir selesai dan saatnya untuk menyaksikan stand up comedy-mu aku sengaja maju dan duduk tepat dibarisan kedua dibelakang kursi khusus pengisi
acara hanya untuk melihatmu. Beberapa menit nunggu kehadiranmu dan akhir hampir semua
orang teriak untuk menyambut kedatanganmu di ruang itu, rasanya gak nyangka bisa
ada tepat di belakang tempat dudukmu. Semua mata tertuju padamu juga kamera di
tangan mereka, tapi tidak untukku. Aku hanya bisa duduk dan menikmati saat
berdekatan denganmu.
Waktu berlalu dan rasa ini semakin aneh bagiku, aku mulai
mencari semua informasi tentangmu dari semua sumber yang ada. Mungkin aku
terlambat untuk mengagumimu, banyak wanita yang lebih dulu menyukaimu. Namun aku
yakin, takkan ada kata terlambat untuk mencintaimu.
Jutaan bintang di langit tak akan indah tanpa bulan, sama
halnya aku yang tak sempurna tanpamu. Selama ini aku hanya bisa mengagumimu
dari kejauhan seperti halnya planet pluto bergerak terus, berharap mampu
menggapai sang surya. Meski pada akhirnya menghilang tanpa ada yang
mengharapkannya untuk kembali.
Hanya
bisa memandangmu dan berharap kau akan menyadari bahwa ada aku yang selalu
memperhatikanmu. Aku mengerti inilah arti mengagumi, aku siap walau hanya bisa memandangmu dari jauh. Aku takkan
memaksa tuk memiliki, meski selalu berdoa tuk bisa bersama mu. Andai engkau
mengerti tapi kuharap engkau mengerti....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar