Jumat, 11 Juli 2014

kekasih idaman



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
          Apa kabar sahabat-sahabatku? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat wal’afiat dan selalu dalam lindungan Allah swt. Kali ini aku gak mau curhat dulu, tapi mau sedikit berbagi kisah yang aku dapat dari sahabat-sahabat dekat aku.
          Langsung saja, ini merupakan curahan hati beberapa wanita yang masih bimbang dan ragu terhadap kekasihnya saat ini. Bisa dikatakan aku adalah perempuan kepo (alias mau tau urusan orang) hehe tapi gak sebegitunya sih. Aku sering sekali komentar tentang PM (Personal Message) bbm sahabat-sahabat dekatku. Entah itu mereka sedang sakit, sedih, kesal, senang, pokoknya galau gitu deh.
          Yang aku lakukan ini bukan untuk benar-benar ikut campur dengan kehidupan mereka, aku pun memilah siapa yang akan aku kepoin. Dan dalam hal ini beberapa kali aku temui dengan kasus yang aku sebutkan tadi, yaitu masih adanya keraguan terhadap sang kekasih. Keraguan disini bukanlah mengenai kekhawatiran jika si pacar selingkuh, melainkan “Apakah si pacar ini mampu menjadi imam keluarga nantinya”.
          Aku kira mereka yang berpacaran lama menjamin keyakinan dalam hati setiap pasangan, ternyata tidak. Aku sering mendengar lelaki mengatakan,”se-bejatnya lelaki pasti menginginkan wanita baik yang akan mendampingi hidupnya kelak”. Yaa, aku setuju jika semua ingin mendapatkan yang terbaik, tapi apakah kita pantas mendapatkan yang terbaik jika kita saja tak mau menjadi pribadi yang baik?
          Mungkin kita juga sering mendengar,”wanita baik untuk lelaki baik dan begitupun sebaliknya, wanita tidak baik untuk lelaki yang tidak baik dan ini juga sebaliknya”. Jadi msih berharap yang baik jika kita sendiri tidak memperbaiki diri?? #ThinkAgain J
          Kembali ke masalah awal kita, sahabat ku ini sedikit banyak cerita tentang kebimbangannya kepada sang kekasih. Bahkan dia ragu untuk terus bersama orang yang telah beberapa tahun menjalin hubungan dekat dengannya. Aku hanya menyarankan untuk berusaha membantu sang kekasih untuk lebih baik lagi, dan Alhamdulillah mereka kembali dan memperbaiki hubungannya. Semoga saja harapan kita terwujud, orang yang kita sayangi mampu membimbing keluarga kecil kita menuju jalan yang Allah ridhoi.
          Sama halnya dengan sahabatku yang satu lagi, dia baru menjalin kasih beberapa bulan ini. Tapi sering aku jumpai PM nya yang cukup galau, sehingga kekepoanku muncul dan menanyakan kepadanya. Dengan semangatnya ia menjelaskan apa yang membuatnya galau, sama seperti tadi ketika aku tanyakan perihal sang kekasih dengan tegas ia menjawab,”dia memang pacar aku, tapi tidak untuk menjadi suami aku”.
          Ketika aku menanyakan masalahnya, ia menjawab sama dengan sahabatku yang pertama. Ternyata sang pacar belum pantas menjadi imam untuk keluarga kecilnya kelak, ia pun menginginkan seorang yang mampu membimbingnya hingga menggapai kehidupan akhirat yang indah. Sebenarnya ini kedua kalinya aku bertanya kepadanya, yang membuat aku kaget, jawabannya kali ini lebih tegas dan jelas. Tapi mengapa masih dipertahankan? #ThinkAgain

So, dari kisah ini aku hanya ingin menyampaikan pesan kepada kaum adam yang mendambakan wanita baik nan sholehah, kami sebagai wanita juga sangat mengharapkan seorang imam yang mampu membimbing kami untuk menggapai keRidhoan Allah swt. Kamipun belajar untuk menjadi istri dan ibu yang pantas mendampingi keluarga kecil kita kelak. Kami tidak meminta harta yang banyak, kami hanya ingin cinta kalian kepada kami yang semata-mata hanya demi ridhoNya. Karena kami percaya jika kalian mencintai kami karenaNya, betapa indah kehidupan yang akan kita lewati.
Wasalam.

1 komentar:

Putro mengatakan...

Kekasih idaman itu yang penting bisa memahami posisinya di mata pasangan :-)
tax amnesty | Yahudi AS dan Eropa adalah palsu