Jumat, 24 Januari 2020

KENAPA SIH HARUS MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF SELAMA 6 BULAN???

GLOBAL STRATEGY OF INFANT AND YOUNG CHILD FEEDING (Rekomendasi UNICEF, WHO, 2003)
  1. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) selama 1 jam segera setelah bayi lahir
  2. Memberikan ASI saja pada bayi lahir sampai berumur 6 bulan
  3. Memberikan makanan pendamping ASI pada bayi mulai umur 6 bulan ke atas
  4. Meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun
Gambar terkait
ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama tanpa tambahan makanan cair seperti susu formula, air jeruk, air the, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi atau tim, kecuali obat tetes/sirup yang direkomendasikan oleh dokter.

Setelah 6 bulan, ASI tetap diberikan dan mulai diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas sesuai umur. Pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun.
Pemenuhan gizi pada bayi umur 0-6 bulan…
  • Kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan, cukup terpenuhi dari ASI saja
  • Barikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum)
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian
  • Dukungan suami dan keluarga penting dalam keberhasilan ASI ekslusif

Manfaat ASI ekslusif bagi bayi :
  1. Makanan terbaik bagi bayi, praktis dan mudah dicerna
  2. Zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
  3. Aman dan bersih
  4. Anti alergi
  5. Menjalin hubungan psikologi antara ibu dan bayi
  6. Mengurangi risiko obesitas
  7. Otak anak berkembang sempurna dan lebih baik
  8. Membuat anak lebih cerdas
  9. Mencegah stunting

Manfaat memberikan ASI ekslusif bagi Ibu:
  1. Suatu kebanggaan dari Ibu
  2. Perkembangan psikis antara Ibu dan anak
  3. Mengurangi tingkat depresi pada Ibu
  4. Rahim ibu kembali ke ukuran sebelum hamil
  5. Mempercepat berhentinya pendarahan setelah melahirkan
  6. KB alami selama 6 bulan
  7. Murah/menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga
  8. Membantu ibu menurunkan berat badan
  9. Mengurangi kemungkinan kanker payudara
Referensi : ASI ekslusif. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2019

Minggu, 05 Januari 2020

YUK KENALI TBC AGAR DAPAT KITA CEGAH PENYEBARANNYA

Hasil gambar untuk tbc
Tuberculosis yang dikenal sebagai TBC, merupakan penyakit menular yang menyerang seluruh golongan masyarakat dan mengakibatkan menurunnya produktivitas, terjadinya kecacatan dan kematian yang berdampak pada kekuatan dan ketahanan keluarga dan masyarakat.

Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan beban TBC yang tinggi. Untuk menurunkan beban TBC harus ditemukan kasus TBC sedini mungkin dan sebanyak-banyaknya di dalam masyarakat, untuk mendapatkan pengobatan sampai sembuh.

TBC BUKAN PENYAKIT KETURUNAN, BUKAN DISEBABKAN OLEH KUTUKAN, DAN BUKAN PULA KARENA GUNA-GUBA…!!!

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycrobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya : tulang, kelenjar, kulit, dll).

TBC dapat menyerang siapa saja, terutama menyerang usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TBC dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien akan meninggal setelah 5 tahun.

Apa saja sih gejalanya???
Gejala utamanya yaitu, batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih
Gejala lain :
  1. Batuk bercampur darah
  2. Sesak nafas dan nyeri dada
  3. Nafsu makan berkurang
  4. Berat badan turun
  5. Lemas
  6. Demam/meriang berkepanjangan
  7. Berkeringat di malam hari tanpa melakukan kegiatan

Bagaimana kuman TBC bisa menular???
  1. Kuman TBC keluar di udara ketika pasien TBC batuk, bersin atau berbicara
  2. Kemudia kuman terhirup oleh orang lain melalui saluran pernafasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
  3. Di dalam tubuh, kuman TBC di lawan oleh daya tahan tubuh
  4. Jika daya tahan tubuh kuat, orang tersebut tetap sehat
  5. Namun, jika daya tahan tubuh lemah, orang tersebut menjadi sakit TBC

Lalu, apa saja yang menjadi faktor risiko penularan TBC???
  1. Pasien TBC paru dengan BTA (Basil Tahan Asam) positif lebih berisiko penularan
  2. Jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut
  3. Kontak erat dengan pasien TBC
  4. Tinggal di daerah padat penduduk, ventilasi udara tidak mampu menggerakkan udara keluar dan sinar matahari tidak masuk
  5. Tempat orang berkumpul (tempat kerja, asrama/pesantren, sekolah, pengajian)
  6. Orang yang bekerja dengan bahan kimia yang berisiko menimbulkan paparan infeksi paru
  7. Orang dengan penyakit HIV dan/atau DM lebih mudah menjadi sakit TBC
  8. Orang dengan status gizi rendah


Sumber : Buku Saku Kader TBC, 2019