Minggu, 05 Januari 2020

YUK KENALI TBC AGAR DAPAT KITA CEGAH PENYEBARANNYA

Hasil gambar untuk tbc
Tuberculosis yang dikenal sebagai TBC, merupakan penyakit menular yang menyerang seluruh golongan masyarakat dan mengakibatkan menurunnya produktivitas, terjadinya kecacatan dan kematian yang berdampak pada kekuatan dan ketahanan keluarga dan masyarakat.

Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan beban TBC yang tinggi. Untuk menurunkan beban TBC harus ditemukan kasus TBC sedini mungkin dan sebanyak-banyaknya di dalam masyarakat, untuk mendapatkan pengobatan sampai sembuh.

TBC BUKAN PENYAKIT KETURUNAN, BUKAN DISEBABKAN OLEH KUTUKAN, DAN BUKAN PULA KARENA GUNA-GUBA…!!!

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycrobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya : tulang, kelenjar, kulit, dll).

TBC dapat menyerang siapa saja, terutama menyerang usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TBC dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien akan meninggal setelah 5 tahun.

Apa saja sih gejalanya???
Gejala utamanya yaitu, batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih
Gejala lain :
  1. Batuk bercampur darah
  2. Sesak nafas dan nyeri dada
  3. Nafsu makan berkurang
  4. Berat badan turun
  5. Lemas
  6. Demam/meriang berkepanjangan
  7. Berkeringat di malam hari tanpa melakukan kegiatan

Bagaimana kuman TBC bisa menular???
  1. Kuman TBC keluar di udara ketika pasien TBC batuk, bersin atau berbicara
  2. Kemudia kuman terhirup oleh orang lain melalui saluran pernafasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
  3. Di dalam tubuh, kuman TBC di lawan oleh daya tahan tubuh
  4. Jika daya tahan tubuh kuat, orang tersebut tetap sehat
  5. Namun, jika daya tahan tubuh lemah, orang tersebut menjadi sakit TBC

Lalu, apa saja yang menjadi faktor risiko penularan TBC???
  1. Pasien TBC paru dengan BTA (Basil Tahan Asam) positif lebih berisiko penularan
  2. Jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut
  3. Kontak erat dengan pasien TBC
  4. Tinggal di daerah padat penduduk, ventilasi udara tidak mampu menggerakkan udara keluar dan sinar matahari tidak masuk
  5. Tempat orang berkumpul (tempat kerja, asrama/pesantren, sekolah, pengajian)
  6. Orang yang bekerja dengan bahan kimia yang berisiko menimbulkan paparan infeksi paru
  7. Orang dengan penyakit HIV dan/atau DM lebih mudah menjadi sakit TBC
  8. Orang dengan status gizi rendah


Sumber : Buku Saku Kader TBC, 2019

Tidak ada komentar: