Assalamualaikum...
Wah, udah lama banget nih aku gak ngeblog. Semua terjadi karena keterbatasan signal, hehe cuma alasan bilang aja malas. Kadang bingung mau nulis tentang apa. Nah, spesial di awal tahun 2019 ini aku mau sharing sama kalian geng. Lain dari postingan aku sebelumnya, kalau biasanya tentang review atau materi tentang kesehatan kali ini aku mau ceritain tempat aku sebenarnya. Tepatnya sejak bulan Mei 2017, bulan dimana Jakarta untuk sementara waktu tidak menjadi kota yang aku tinggali.
Saat ini statusku adalah pegawai kontrak Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu anggota Tim Nusantara Sehat. Buat kalian yang mungkin sama sekali belum kenal, nih aku jelasin sedikit tentang Nusantara Sehat. Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer.
Program ini merupakan program lintas Kemenkes yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita, "membangun dari pinggiran". Yang ditugaskan disini adalah tenaga kesehatan yang bertugas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Profesi aku selama ini adalah seorang Nutrisionis atau ahli gizi, tidak begitu dikenal seperti dokter, bidan atau perawat. Yang gak tau nanti search aja yah. Sejak akhir bulan Mei 2017 aku bekerja di Puskesmas Pasimarannu, Kab. Kepulan Selayar. Tempat yang sebelumnya gak pernah aku tahu posisinya di sebelah mana di dalam peta, mungkin kalian pun gak nyangka bahwa pulau ini ada.
Bingung, takut, gak tau harus apa dapat tugas di pulau yang benar-benar jauh dari daratan. Gak kebayang banget nanti kayak apa disana, rumah di daerah Ancol tapi gak pernah ke Pulau Seribu jadi gak tau sama sekali bagaimana kondisi di pulau. Tapi Alhamdulillah, tinggal 1 semester lagi masa tugas semua berjalan aman aja. Bahkan bahagia dan tenang karena di pulau ini semua masih alami banget, pemandangannya selalu bikin hati tenang. Aku mau cerita dulu soal perjalanan dari Jakarta hingga sampai disana, siapa tahu dari kalian ada yang berminat jalan-jalan atau bulan madu kesana, hihihi.
Perjalanan dari Jakarta menuju Makassar sebaiknya ditempuh melalui jalur udara yang biasanya ditempuh kurang lebih 2,5 jam. Aku gak rekomendasiin buat naik kapal laut, karena pasti akan lama banget dan belum pernah coba sih sejujurnya. Tapi buat kamu yang hobi jalan-jalan mungkin bisa coba. Dari Makassar ada 3 alternatif perjalanan, yang pertama jalur paling cepat pastinya melalui udara dapat ditempuh hanya 20-30 menit. Kita akan langsung tiba di bandara Aroeppala, Kepulauan Selayar. Dari bandara kalian lanjut dengan kapal feri atau pelni dari pelabuhan. Dan kebetulan jadwal kapal ini tidak setiap hari ada, jadi kamu harus pastikan jadwal kapal sebelum menuju kesana.
Pilihan kedua melalui jalur darat, yang ini jauh lebih panjang dan lama perjalanannya. Jalur daratnya bukan sampai langsung di pulau Bonerate, tapi menuju pelabuhan kapal feri. Dari bandara kita perlu naik taxi atau bus menuju terminal Malengkeri, dari sana lanjut dengan mobil panter menuju pelabuhan Bira selama 5-6 jam tergantung supir yang mengendarai. Oh iya, di Bira kalian bisa mampir dulu loh di Pantai Bira yang disebut juga Bali kedua Indonesia.
Pantai Bira |
Cantik kan? Maaf ya aku ambil di google, soalnya waktu kesana sibuk pose jadi tidak ambil gambar sekitar. Buat yang suka travelling, masukin deh ini ke list destinasi tahun 2019, gak bakal nyesel. Lanjut dari bira kita naik kapal Feri dan menempuh perjalanan sekitar 24 jam, ini tergantung cuaca ya geng. Selama di Feri, kita akan singgah di pulau Kayuadi, Jinato, dan Jampea.
Pilihan ketiga, dari bandara kalian bisa langsung menuju pelabuhan untuk naik kapal Pelni (Sabuk Nusantara) dan lagi aku ingetin, jika ingin naik kapal kalian perlu memastikan jadwal kapalnya ya. Jika naik kapal ini waktu tempuhnya jauh lebih lama, sekitar 4-5 hari karena beberapa kali singgah dan waktu singgah kapal cukup lama. Dan lagi, kalau kamu punya banyak waktu dan hobi travelling, naik kapal ini bisa jadi seru banget karena kamu bisa singgah di tempat-tempat baru dengan tarif yang sangat terjangkau.
Perjalanan pertama melanjutkan dengan kapal dari pilihan kedua dan ketiga ya geng, karena Selayar menjadi salah satu tempat singgah kapal Feri dan Pelni. Ini bisa jadi opsi jarak dan waktu tempuh yang lebih efisien, buat kamu yang gak dapat waktu cuti lama, dan biayanya relatif lebih mahal.
Okeee... langsung saja tiba di Pulau Bonerate
Sebenarnya aku tugas di Pulau Bonerate dan Lambego, tapi kali ini aku ceritain Pulau Bonerate dulu aja yaahh. Disini terdapat 6 desa di wilayah kerja Puskesmas, Bonerate, Majapahit, Lamantu, Batu Bingkung, Bonea dan Sambali. Karena judul postingan kali ini tentang keindahan, jadi aku akan share foto pantai cantiknya aja ya...
Berikut foto-foto tempat yang bisa jadi referensi kamu kunjungi
Panta di Desa Batu Bingkung
Pantai di Desa Bonea
Sisi Lain Pantai di Desa Bonea
Pantai Lagundi
Masih Pantai di Desa Bonea
Jika dari kabupaten Kepulauan Selayar sebenarnya kamu bisa berkunjung ke salah satu Taman Nasional, yaitu Taka Bonerate. Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadina di Kepulauan Maladewa (ini aku baru tahu pas buka google, hehe). Untuk menuju kesana aku gak bisa informasikan bagaimana caranya dan biaya, kalian bisa dapatkan informasinya di Bandara Eroeppala.
Aku pernah kesana pada tahun 2017 akhir, jadi bisa sedikit berbagi gambar ke pada kalian. Ini dia...
Ini bukan aku ya, tapi teman satu timku
Pintu masuk
Tampak depan
Dapat kesempatan kasi makan anak ikan hiu
Okee, balik lagi ke tempat tugasku. Mungkin pulau Bonerate bukan tempat wisata, namun jika kamu ingin berlibur atau honeymoon penduduk disana sangat terbuka untuk menemani kalian liburan. Yang penting kalian lapor dengan pejabat setempat, mereka akan sangat senang. Soal penginapan, di pintu masuk dekat dermaga ada pondok yang bisa kalian gunakan sebagai penginapan. Pemiliknya ramah sekali jadi kalian tidak perlu khawatir tidak berkunjung kesana.
Sekian ceritaku di awal tahun ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kalian ya. Jika ada kesalahan silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar, postingan ini hanya berisi cerita yang aku alami. Selamat tahun baru 2019 dan sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar